Logo EI2
Benner 1
Pengembangan Model Etno-Inkuiri berbasis e-Learning
There are many variations of passages of Lorem Ipsum available, but the majority have suffered alteration in some form

Ringkasan

Menciptakan pool talent mahasiswa yang mampu berpikir kritis merupakan salah satu tujuan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Indonesia. Namun, studi pada mahasiswa calon guru sains menunjukkan keterampilan berpikir kritis mereka kurang berkembang dan direkomendasikan adanya penanganan yang serius untuk mengatasi kondisi ini. Di satu sisi, perkembangan pesat teknologi digital telah membawa perubahan pada sistem pembelajaran, dan ini menjadi tantangan agar infrastruktur model pedagogis dapat dibangun dengan sistem digital. Peluang Universitas dalam membangun budaya berpikir kritis pada mahasiswa adalah dengan melakukan moderenisasi sistem pengajaran yang mengarah pada pencapaian pemikiran kritis. Kaidah-kaidah dalam sains dicapai melalui kegiatan inkuiri, dan sesuai Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) karakteristik pembelajaran mengacu pada proses yang menginternalisasi kearifan lokal maupun nasional. Dalam konteks pengajaran sains, enkulturasi sains dengan menginternalisasi kearifan lokal disebut sebagai etnosains. Integrasi etnosains dan inkuiri (etno-inkuiri) sebagai model pembelajaran yang disajikan secara digital (e-learning) merupakan kombinasi sempurna yang dapat memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk mendukung performa berpikir kritis mereka. Penelitian ini bertujuan mengembangkan model etno-inkuiri berbasis e-learning untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian direncanakan dalam 3 (tiga) tahun dengan tahapan; pengembangan model, implementasi model, dan desiminasi model.

Tahap pertama (tahun 2022) dilakukan pengembangan model (perancangan, uji kevalidan, simulasi). Pada tahap ini, model etno-inkuiri berbasis e-learning didesain dan divalidasi. Setelah valid, model disimulasi pada pengguna (dosen) untuk mengetahui keterlaksanaan model sebelum diimplementasi ke mahasiswa. Pada tahap pertama, target khusus penelitian adalah dihasilkannya desain model etno-inkuiri berbasis e-learning yang valid dan siap diimplementasi.

Tahap kedua (tahun 2023) dilakukan implementasi model etno-inkuiri berbasis e-learning (uji kepraktisan dan keefektifan) pada mahasiswa calon guru (uji coba I/II). Pada tahap kedua target khusus yang akan dicapai adalah dihasilkannya model etno-inkuiri berbasis e-learning yang praktis dan efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa.

Tahap ketiga (tahun 2024) dilakukan desiminasi model (uji skala luas) melibatkan mahasiswa di 4 (empat) Perguruan Tinggi sebagai subjek uji. Target khusus yang akan dicapai pada tahap ini adalah dihasilkannya model etno-inkuiri berbasis e-learning yang terdesiminasi dan secara konsisten praktis dan efektif meningkatkan keterampilan berpikir kritis mahasiswa. Penelitian ini diusulkan pada skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT), dengan Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT) penelitian mengacu pada TKT Sosial Humaniora dan Pendidikan, yaitu pada tingkat 4 (empat) sampai dengan 6 (enam). Luaran wajib penelitian berupa model etno-inkuiri berbasis e-learning teruji dan bersertipikat KI. Luaran tambahan penelitian per tahun pelaksanaan adalah:

  1. artikel hasil penelitian yang dipublikasi di jurnal internasional bereputasi,
  2. artikel hasil penelitian yang diseminarkan dan dimuat pada prosiding internasional bereputasi,
  3. buku hasil penelitian ber-ISBN memperoleh sertipikat KI (hak cipta),
  4. khusus tahun ketiga luaran tambahan lainnya berupa naskah akademik atau dokumen ringkasan kebijakan (policy brief).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *